Kamis, 10 April 2025

Bersama PLN dan BBWS Bengawan Solo, Pemkab Bojonegoro Dorong Irigasi Berbasis Listrik bagi Petani




Bojonegoro, MCE - Di beberapa wilayah Bojonegoro, petani masih mengandalkan teknologi pompa air diesel untuk mengairi lahan mereka. Namun, sejumlah masyarakat telah mulai beralih ke sistem irigasi berbasis listrik, seperti yang terlihat di Desa Ringintunggal, Kecamatan Gayam. Dengan adanya perubahan ini, efisiensi irigasi dapat meningkat, sekaligus mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Namun, proses transisi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan dengan optimal.


Sebagai langkah strategis dalam mendukung transformasi ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan memastikan ketersediaan air irigasi yang lebih efisien dan berkelanjutan. 


Salah satu upaya utama yang tengah didorong adalah percepatan konversi sistem irigasi dari pompa berbahan bakar diesel ke pompa listrik di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Inisiatif ini diharapkan dapat menekan biaya operasional pertanian, meningkatkan efektivitas pengairan sawah, serta mengurangi dampak lingkungan akibat emisi dari penggunaan bahan bakar fosil.


Untuk mendukung kelancaran konversi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bekerja sama dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Bojonegoro guna memastikan akses listrik yang lebih mudah bagi para petani. PLN UP3 Bojonegoro menawarkan mekanisme penyambungan jaringan yang lebih fleksibel tanpa biaya tambahan untuk perangkat seperti trafo, serta memperkenalkan sistem prabayar untuk irigasi sawah.


Pemkab Bojonegoro juga akan melakukan studi banding ke Kabupaten Ngawi guna memahami implementasi terbaik yang telah diterapkan di daerah lain. Koordinasi lebih lanjut juga akan dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menyesuaikan prosedur pengambilan air irigasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 


Selain itu, berbagai aspek teknis seperti luas lahan pertanian, kebutuhan daya listrik, serta skema pendanaan awal bagi petani akan dikaji lebih lanjut. Pemkab Bojonegoro juga akan mendorong sosialisasi mengenai manfaat konversi ini dapat tersampaikan dengan baik kepada para petani agar mereka memahami keuntungan dari sistem irigasi berbasis listrik.


“Untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional petani, kita mendorong konversi irigasi pertanian dari pompa diesel ke pompa listrik di wilayah sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Secara bertahap, inovasi ini akan direalisasikan di 13 kecamatan dengan dukungan PLN, kelompok tani, dan BUMDes,” jelas Bupati Wahono. 


Selain itu, identifikasi kelompok tani yang memiliki kesiapan dalam percepatan konversi akan menjadi prioritas utama. Setelah tahap peresmian, nota kesepakatan antara Pemkab Bojonegoro dan PLN UP3 Bojonegoro akan ditandatangani sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung sistem irigasi yang lebih modern dan efisien.


Melalui berbagai langkah ini, Pemkab Bojonegoro berharap program konversi irigasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para petani, baik dalam hal penghematan biaya maupun peningkatan hasil pertanian. “Kita berharap, langkah ini tidak hanya memastikan suplai air lebih stabil dan berkelanjutan, tetapi juga mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan,” terang Bupati Wahono. 


Pemkab Bojonegoro terus mengupayakan agar sistem irigasi listrik ini dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga ketahanan pangan di wilayah Bengawan Solo semakin kuat dan berkelanjutan, untuk Bojonegoro yang makmur dan membanggakan.(billy). 

Artikel Terkait

Bersama PLN dan BBWS Bengawan Solo, Pemkab Bojonegoro Dorong Irigasi Berbasis Listrik bagi Petani
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori