Sabtu, 22 Maret 2025

Gonjang Ganjing Persoalan Ijasah, Bangun Angkat Bicara




Jawa Timur, MCE - Pemerhati Pendidikan Bangun Purnomo menanggapi maraknya beberapa pemberitaan dari sejumlah oknum di media sosial yang kurang berimbang terkait ijasah akhirnya angkat bicara. Minggu (23/3/2025).



Dikatakan, bahwa sebenarnya terkait ijasah masih di sekolah itu karena beberapa faktor. Kurangnya koordinasi antara sekolah dan wali murid adalah pemicu awal. Ada yang keburu siswa memenuhi panggilan kerja sehingga belum diambil ijasahnya, tak sedikit juga ada yang belum cap tiga jari karena merasa memiliki tanggungan biaya pendidikan.



"Tak dipungkiri terkadang waktu kesepakatan rapat pleno komite sekolah, tak sedikit pula wali murid yang gengsi mengajukan keringan hingga gratis bila tak mampu. Padahal biasanya setelah rapat pleno komite sekolah, wali murid bagi yang tidak mampu disediakan tempat dan waktu di ruangan khusus untuk mengajukannya pada saat itu juga. Adakalanya seiring waktu berjalan kondisi ekonomi wali murid mungkin ada perubahan bisa datang ke sekolah," ungkapnya.



Disampaikan pula, tugas saya adalah membantu sekolah dan wali murid yakni memediasi antara wali murid dan sekolah serta antara sekolah dan pihak eksternal.



Kemungkinan dalam empat tahun berjalan, 99 persen setelah saya mediasi masalah ijasah itu clear dan tidak menimbulkan masalah baru. Ditegaskan, persoalannya lantaran tidak adanya koordinasi wali murid dan sekolah.



"Yang belum berhasil itu mediasi ijasah sekolah SMP swasta di Kota Surabaya, belum berhasil menyelesaikan karena saya tidak punya biaya operasional untuk mengurus dan pernah saya limpahkan rekanan media. Kedua mediasi SMK Migas Cepu setahun berjalan belum berhasil karena saya limpahkan rekanan juga tapi karena sudah lama datanya hilang. Khusus untuk yang SMK Migas di Cepu masih ada narasumber yaitu wali murid," ungkapnya.



Ditambahkan, muncul pemberitaan dari oknum media sosial 400 an ijasah  itu kurun waktu dalam empat tahunan di jenjang SD, SMP, SMK dan SMA Sederajat. Sekali lagi saya tegaskan itu karena tidak adanya koordinasi antara wali murid dan sekolah. Semua yang saya mediasi ijasah langsung diterima atau diambil oleh siswa dan wali murid dengan membawa SKTM dari desanya, dalam pengurusannya saya tidak meminta biaya pengurusan serupiah pun. (bp/red).

Artikel Terkait

Gonjang Ganjing Persoalan Ijasah, Bangun Angkat Bicara
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori