Tuban, MCE - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Tuban menggelar pelatihan membatik, di ruang pertemuan Gedung PKK Kompleks Pendapa Kridha Manunggal. Selasa (11/06)
Menggandeng salah satu pengrajin batik ternama, yaitu Sekar Tanjung Jenu, kegiatan tersebut melibatkan para ibu rumah tangga dari TP PKK masing-masing kecamatan, juga para difabel.
Fira Fitria, salah satu Pegiat Disabilitas Nasional asal Kabupaten Tuban mengapresiasi acara tersebut. Ia bersama teman-teman difabel berharap, kegiatan ini menjadi awal yang baik menuju Tuban yang lebih inklusif.
Fira mengharapkan, kedepan akan semakin banyak pelatihan yang lebih variatif, inovatif, dan kreatif, disesuaikan dengan kemampuan dari teman difabel. Hal ini penting, sebab diharapkan dari pelatihan tersebut, dapat membantu mengangkat perekonomian mereka. “Harus mengikuti perkembangan zaman. Karena kami ada juga kepala keluarga. Jadi harapannya bisa meringankan perekonomian keluarga,” ungkapnya.
Fira meyakinkan, kebutuhan penyandang disabilitas dan non disabilitas tidak ada bedanya. Namun, kebutuhan disabilitas memerlukan biaya lebih. Untuk itu, diharapkan dengan pelatihan ini, teman-teman difabel dapat berkarya, dan mencari nafkah dari hasil pelatihan yang diikuti.
Fira juga menunggu kolaborasi lain dari semua pihak terutama Pemkab Tuban, untuk menuju Tuban lebih inklusif. “Untuk Pemkab, mari berkolaborasi bersama,” sebut Fira.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tuban Hart Novembria Agung Triwibowo mengatakan, pelibatan difabel baru pertama kali dilakukan. Selanjutnya, akan menjadi acuan untuk bisa melibatkan mereka dalam setiap program pemberdayaan di TP PKK Kabupaten Tuban.
Novi sapaan akrabnya menyebutkan, jika difabel tidak hanya sebagai individu, namun tak sedikit juga mereka sebagai kepala rumah tangga. Diharapkan, kontribusi PKK dapat memberikan manfaat untuk mereka dan keluarga. “Kontribusi PKK melalui pelatihan ini diharapkan bisa memberi income tambahan,” sebut Novi.
Pelibatan ibu rumah tangga juga sebagai salah satu fungsi dari TP PKK, yaitu mengajak untuk berdaya, dan mandiri. Sesuai dengan visi misi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bahwa ekonomi bergerak dari tingkat rumah tangga. “Jadi, ekonomi bergerak ditingkat rumah tangga sesuai amanah Mas Bupati bisa tercapai,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Ketua Pokja Dua Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Tuban Aulia Hany Mustikasari menambahkan, alasan memilih kegiatan pelatihan batik untuk ibu rumah tangga dan teman difabel adalah untuk menggali potensi besar dari batik tuban. Menurutnya, batik tuban adalah identitas yang harus selalu dijaga dan dikembangkan. “Selain menjaga kearifan lokal, juga memaksimalkan kearifan lokal dengan pelatihan batik ini,” ucap Hany.
Keikutsertaan difabel sebagai peserta, juga bukti dari penerima program pemberdayaan TP PKK Tuban yang tidak tebang pilih. “Karena kami sepakat dengan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bahwa tidak tebang pilih dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas SDM Kabupaten Tuban,” tegasnya.
Diharapkan, usai pelatihan tersebut para peserta dapat menjadi tutor untuk lingkungan mereka. Hal ini selaras dengan program TP PKK Provinsi yaitu Rumah Dilan atau Rumah Pendidikan dan Keterampilan. “Jadi teman-teman ini bisa memaksimalkan potensi mereka dan bisa berdaya di lingkungan masing-masing”. Pungkasnya.
Dalam acara tersebut, seluruh peserta membatik kain yang telah digambar pola. Mereka mengikuti mulai dari proses awal yaitu menambah pola, memberi lilin, hingga proses mewarnai. Karya dari semua peserta dinilai, dan akan mendapatkan hadiah. (bp)