Tuban, MCE - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11 Jawa Timur menyelenggarakan sosialisasi kebudayaan melalui bioskop keliling, yang dilaksanakan di gedung KSPKP Tuban. Rabu, (29/05/24).
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Kepala Bidang SMP Suwarko mengatakan, pihaknya mendukung program tersebut, sebab tujuan utamanya adalah melestarikan budaya dengan pendekatan visual. “Lebih menarik, sehingga dapat dengan mudah ditangkap oleh para siswa,” ungkapnya.
Menurutnya, perlu memberikan pengertian kepada siswa-siswi tentang pentingnya pelestarian budaya. Hal ini sejalan dengan program pendidikan dalam kurikulum merdeka, yang tertuang dalam profil pelajar pancasila. Didalamnya, terdapat kebhinekaan global. Terdapat nilai bagaimana selaku warga Indonesia menghargai budaya Indonesia dan kewajiban melestarikan. Adapula nilai menghargai budaya bangsa lain, untuk bisa menjaga keharmonisan. “Dengan begitu, anak-anak bisa lebih tau penting dan perlunya melestarikan budaya bangsa, namun juga harus berpikir terbuka terhadap budaya bangsa lain,” terangnya.
Ia melanjutkan, bukan dengan menerima budaya bangsa lain dengan terbuka tanpa ada penyaringan, namun harus bisa mengambil nilai positif dari budaya tersebut. “Kalau itu positif, bisa kita ambil, namun jika itu keluar dari norma, ya jangan diikuti, sebagai penambah wawasan kita saja,” lanjutnya.
Ia berharap, hasil dari pemutaran film tersebut dapat diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing, dan bisa menambah referensi dalam masa penerimaan siswa nantinya. “Bisa jadi ide saat masa perkenalan sekolah di tahun ajaran yang akan datang,” tutupnya.
Adapun judul film yang diputar, Zooger dan Staller, Suatu Hari Nanti, Current Network, dan Subur itu Jujur. (bp)