Jumat, 03 Mei 2024

Jalan Keshalihan dan Kesuksesan Sejati



Alhamdulillah judul artikel ini sama dengan Buku terbaru saya ke-31 yang sudah terbit dengan 2 jilid. Semoga bisa dinikmati oleh pembaca dan berkah bagi umat. Dalam perspektif Islam, keshalihan (kebaikan moral) dan kesuksesan sejati tidak hanya terbatas pada pencapaian materi atau kedudukan sosial, tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan moral. Berikut adalah beberapa konsep penting terkait dengan keshalihan dan kesuksesan dalam Islam:


1. Taqwa: Taqwa merupakan konsep kunci dalam Islam yang mengacu pada kesadaran dan ketakutan kepada Allah, serta ketaatan terhadap perintah-Nya. Taqwa mencakup kesadaran moral, integritas, dan menjauhi dosa.


2. Ikhlas: Ikhlas adalah prinsip kesucian niat dalam beribadah dan beramal. Kesuksesan sejati dalam Islam dicapai dengan melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus ikhlas semata-mata untuk mencari ridha Allah.


3. Amal Saleh: Amal saleh atau amal yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam dan dilakukan dengan niat yang tulus. Amal saleh mencakup segala perbuatan baik yang dilakukan untuk kemaslahatan diri sendiri dan orang lain.


4. Sabar dan Syukur: Sabar dan syukur merupakan dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan erat dengan keshalihan dan kesuksesan. Sabar adalah sikap bersikap teguh dan tabah dalam menghadapi cobaan dan kesulitan, sementara syukur adalah sikap bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah.


5. Tawakkal: Tawakkal berarti bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam segala urusan, tanpa merasa khawatir atau cemas. Tawakkal memperkuat keyakinan bahwa Allah adalah pemegang kendali mutlak atas segala sesuatu dan bahwa kesuksesan sejati hanya dapat dicapai dengan bantuan-Nya.


6. Keadilan: Keadilan merupakan prinsip penting dalam Islam yang mengatur hubungan manusia dengan Allah dan sesama manusia. Keadilan meliputi perlakuan yang adil, baik dalam urusan pribadi maupun sosial.


Dengan mempraktikkan nilai-nilai di atas, seseorang dapat mencapai keshalihan dan kesuksesan sejati dalam pandangan Islam, yang mencakup kedamaian batin, kebahagiaan sejati, dan akhirat yang baik.


Bagaimana Implementasi dari Rasa syukur kepada-Nya? 

Implementasi dari rasa syukur kepada Allah dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk:


1. Sholat dan Ibadah: Melakukan sholat lima waktu secara teratur dan beribadah kepada Allah adalah cara untuk mengekspresikan rasa syukur. Dalam setiap rakaat sholat, umat Islam mengucapkan doa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya.


2. Membaca dan Merenungkan Al-Quran: Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan nikmat dan kebesaran Allah adalah cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa syukur dalam hati.


3. Menjaga Kesehatan dan Nikmat: Menjaga kesehatan tubuh dan menjaga nikmat yang diberikan Allah, seperti rezeki, keluarga, dan kesempatan hidup, adalah bentuk implementasi syukur. Menggunakan nikmat-nikmat ini dengan cara yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain adalah wujud syukur.


4. Berbuat Baik kepada Sesama: Membantu sesama manusia, menolong yang membutuhkan, dan memberikan sumbangan bagi mereka yang kurang beruntung adalah cara lain untuk mengekspresikan rasa syukur. Dengan memberikan kepada orang lain, kita menunjukkan penghargaan kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.


5. Menghindari Perilaku dan Sikap yang Merusak: Menghindari perbuatan dosa, kecurangan, dan sikap negatif lainnya adalah cara untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah. Dengan menjauhi perbuatan yang tidak disukai-Nya, kita menunjukkan penghargaan terhadap kasih sayang dan berkah-Nya.


6. Mengucapkan Syukur dengan Lisan: Mengucapkan syukur kepada Allah secara langsung dengan lisan, baik dalam bentuk doa-doa khusus maupun dalam kehidupan sehari-hari, adalah cara sederhana tetapi sangat bermakna untuk mengekspresikan rasa syukur kita kepada-Nya.


7. Memiliki Kesadaran akan Nikmat Allah: Menyadari dan menghargai nikmat-nikmat yang diberikan Allah dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting dalam mengekspresikan rasa syukur. Kesadaran ini membantu kita untuk tidak mengambil nikmat tersebut dengan ringan.


Dengan mengimplementasikan rasa syukur kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai cara di atas, kita dapat memperkuat hubungan spiritual kita dengan-Nya dan merasakan kedamaian dalam hati.


Bagaimana Implementasi Sikap Sabar dalam menjalankan kehidupan ini?


Implementasi sikap sabar dalam menjalani kehidupan melibatkan kesadaran, latihan, dan pengendalian diri dalam menghadapi berbagai tantangan, kesulitan, dan ujian yang mungkin timbul. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari:


1. Menyikapi Tantangan dengan Tenang: Ketika menghadapi masalah atau kesulitan, pertahankan ketenangan dan hindari bereaksi dengan emosi negatif. Berpikir dengan jernih dan tenang akan membantu dalam menemukan solusi yang lebih baik.


2. Menerima Takdir dengan Lapang Dada: Menerima apa yang telah Allah tetapkan dalam takdir dengan lapang dada adalah bagian dari sikap sabar. Ini termasuk menerima ujian, cobaan, atau kejadian yang di luar kendali kita, dan mempercayakan segalanya kepada Allah.


3. Bersabar dalam Menghadapi Orang Lain: Terkadang, kita mungkin dihadapkan dengan perilaku atau sikap yang tidak menyenangkan dari orang lain. Dalam situasi seperti ini, bersikap sabar dan mengendalikan diri kita dari balasan yang tidak pantas adalah tindakan yang bijaksana.


4. Bertahan dalam Menghadapi Ujian: Ujian hidup bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti kehilangan orang yang dicintai, kesulitan finansial, atau masalah kesehatan. Dalam menghadapi ujian ini, bersikap sabar dan tetap percaya bahwa Allah akan memberikan kemudahan setelah kesulitan.


5. Mengendalikan Kemarahan dan Frustrasi: Ketika menghadapi situasi yang menantang atau mengiritasi, berlatih untuk mengendalikan kemarahan dan frustrasi adalah bagian dari implementasi sikap sabar. Menjaga emosi tetap stabil dan menghindari tindakan impulsif akan membantu dalam mengatasi masalah dengan lebih baik.


6. Berdoa untuk Kesabaran: Meminta Allah untuk memberikan kesabaran dalam menghadapi ujian dan kesulitan adalah tindakan yang sangat bijaksana. Berdoa secara konsisten untuk kesabaran akan membantu menguatkan hati dan pikiran dalam menghadapi setiap cobaan.


7. Mencari Hikmah di Balik Kesulitan: Setiap ujian atau kesulitan membawa pelajaran dan hikmah di dalamnya. Bersikap terbuka untuk belajar dari setiap pengalaman dan mencari hikmah di baliknya akan membantu meningkatkan sikap sabar dan ketabahan kita.


Dengan mengimplementasikan sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengembangkan kekuatan mental, emosional, dan spiritual yang memungkinkan kita untuk menghadapi segala bentuk ujian dan tantangan dengan kedamaian dan kepercayaan kepada Allah.


Salam Dahsyat dan Luar Biasa !


( DR Nasrul Syarif M.Si.  Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku Jalan Keshalihan dan Kesuksesan Sejati. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo )

Artikel Terkait

Jalan Keshalihan dan Kesuksesan Sejati
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori