Rabu, 20 September 2023

MASYARAKAT SEKITAR TPA TAMBAKRIGADUNG MENGELUH BAU MENYENGAT




Lamongan, MCE -  Pencemaran lingkungan baik berupa limbah padat ataupun limbah cair tentu akan sangat merepotkan bagi kita semua. Apalagi sudah sampai meresahkan masyarakat sekitar.


Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tambakrigadung, tepatnya di jalan raya Jatirejo, Tuwiri Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung kali ini dikeluhkan masyarakat sekitar karena adanya bau yang sangat menyengat.


M menuturkan ke awak media MCE, "Baunya sangat menyengat mas, apalagi kalau sewaktu angin bertiup ke arah Barat. Sangat mengganggu sekali." Jelasnya.


Ketika wartawan MCE Selasa, 19 September 2023 melakukan peliputan di lokasi TPA Tambakrigadung tampak beberapa petugas masih membersihkan saluran air yang ada di lokasi TPA.


Saat di lokasi TPA kebetulan bertemu Saiful Amin Kabid Pengendalian Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. 


Saiful mengatakan," Pak Andhy mungkin keluar kota, tapi begini mas.. sebelum masuk ke TPA ini diolah dulu di Samtaku (Sampahku Tanggung Jawabku) kemudian di bawa kesini (TPA), seharusnya sampah itu dalam undang undangnya mulai diolah dari rumah tangga, seharusnya diolah dan dipilih." Jelasnya.

IPAL (instalasi pengolahan air limbah) TPA Tambarigadung


Saiful Amin menambahkan keterangannya mengenai pengolahan sampah di TPA Tambakrigadung bahwa pengolahannya dipisahkan menjadi dua bagian yaitu ada zona aktif dan zona pasif, untuk zona aktif adalah tempat kegiatan penimbunan sampah setiap hari sedangkan zona pasif adalah tempat penimbunan yang tidak boleh ada penimbunan sampah lagi.


Pengolahan sampah yang dipisahkan akan menghasilkan bahan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungannya, bisa menjadi pupuk atau bahan lain yang bisa diolah atau dimanfaatkan.


"Sampah itu ada dua jenis, yaitu yang organik bisa jadi pupuk atau kompos seperti sisa makanan juga dedaunan dan yang tidak organik seperti plastik, kardus, kertas dan lainnya itukan bisa di jual kembali bisa untuk kebutuhan sehari-hari." Jelas Saiful Amin.


Ketika ditanyakan tentang sampah yang banyak menumpuk di pinggir jalan terutama di jalan utama, Saiful menjelaskan lagi.


"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin seperti contoh dari Gresik sampai perbatasan Tuban. Kita bagi dua tim, dari Lamongan sampai Pucuk kemudian dari Pucuk sampai Tuban." 


Dikatakannya, masalah sampah seharusnya tidak hanya tanggungjawab dari dinas ataupun pemerintah saja tetapi masalah ini harusnya menjadi tanggung jawab kita bersama, saling menyadari bahwa membuang sampah sembarangan itu akan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap lingkungan hidup. "Kita bahkan sudah kerjasama dengan pemerhati lingkungan, dengan teman-teman mahasiswa juga tentara. Kita ambil tetapi setelah satu minggu numpuk lagi." Jelas Saiful sambil menggelengkan kepalanya.


"Saya sekarang lagi mencoba memakai bahan pengurai sampah, namanya Ekolindi (Eco Lindi_ red) Sistem kerja cairan ekolindi ini hanya disemprotkan di tumpukan sampah yang lama atau yang baru saja dibuang. Melalui penyemprotan tersebut akan mampu mengurangi bau, sudah saya praktekan dan hasilnya cukup bagus dan sudah saya laporkan ke kepala dinas." Tutup Saiful mengakhiri.



(S_genk)

Artikel Terkait

MASYARAKAT SEKITAR TPA TAMBAKRIGADUNG MENGELUH BAU MENYENGAT
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori