Lamongan, MCE - Pemerintah Desa Sidomukti kecamatan Lamongan akhir akhir ini banyak disorot oleh masyarakat dan beberapa media dan LSM di Lamongan dikarenakan dugaan pungutan biaya administrasi untuk persyaratan pengurusan sertifikat hak milik tanah di wilayahnya.
Dugaan Pungutan Liar (Pungli) ini sudah dilaporkan ke Polres Lamongan oleh beberapa pengacara, hingga kini kasus itu ditangani oleh unit tiga untuk ditindaklanjuti.
Senin 10 April 2023 beberapa media mencoba mendatangi ke balai desa Sidomukti untuk klarifikasi tentang berita yang beredar tersebut, tetapi kades tidak ada di tempat karena sedang Takziah di daerah Modo.
" Hari ini kades tidak ada di tempat beliau sedang ke Modo untuk Takziah. "Kata Kasman Kaur keuangan desa Sidomukti.
Ketika Kasman ditanya tentang masalah yang beredar di masyarakat hingga ada laporan di kepolisian, dia hanya mengatakan bahwa dia tidak tahu permasalahannya cuma Kasman menunjukan ke kades tentang letak tanahnya saja.
" Buku B dan buku C Pak kades itukan masih belum paham, saya disuruh menunjukkan lokasi atau gambarnya itu yang mana, sudah saya tunjukkan di B dan C. kemungkinan di buku C dan petok D itu ada kesalahan, Kemungkinan salah tempat, setelah deal dealan itu saya tidak tahu. "Jelas Kasman.
Hari berikutnya Selasa, 11 April 2023 awak media dan LSM kembali ke balai desa Sidomukti untuk klarifikasi langsung ke kades E-S. Kebetulan kades E-S masih ada tamu sehingga kita diminta untuk menunggu sebentar.
Setelah setengah jam menunggu, Kades E-S akhirnya keluar dari menemui awak media, tetapi kades tidak bersedia diwawancarai tentang kasus yang sudah dilaporkan ke polres Lamongan sebab masih bulan puasa beliaunya tidak mau berkomentar.
" Untuk pemberitaan ini karena ini bulan puasa kita harus bisa menahan hawa nafsu dan semuanya, jadi saya tidak memberikan statement statement yang istilahnya saya mengkonter pemberitaan tersebut, dan nanti kalau ada apa apa tetap saya hadapi dan saya juga punya jawaban." Jelas E-S.
(S_genk)
