Jumat, 26 Agustus 2022

SMPN 1 Banyuwangi Giat Program SAS


Ket. Foto: Kepala SMPN 1 Banyuwangi M. Sodiq saat diwawancarai awak media MCE di ruang kerjanya, Jumat (26/08/2022).


Banyuwangi, MCE - Guna menumbuhkan rasa empati atau perduli kepada siswa yang kurang mampu, serta melatih bersosialisasi terhadap sesama siswa maka SMPN 1 Banyuwangi adakan acara Program Sekolah Asuh Sekolah (SAS). 


Meski mereka masih anak-anak, namun sikap dan niat untuk membantu mengatasi kekurangan siswa yang lain patut diacungi jempol. ratusan pelajar dari beberapa perwakilan sekolah tingkat menengah pertama yang di hadirkan oleh SMPN 1 Banyuwangi untuk mengikuti seangkaian kegiatan di SMPN 1 Banyuwàngi. Jumat (26/08/2022).


Mereka dilatih membangun kekompakan, kerjasama, tanggung-jawab, saling membantu, menumbuhkan rasa empati, dan menciptakan kesolidan.


Kepala sekolah SMPN 1 Banyuwangi, M. Sodiq, S.Pd menjelaskan, masing-masing tim SAS yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari semua murid SMP PGRI Banyuwangi, MTS Matholiul Ulum, SMP Al Anwari dan perwakilan guru. Mereka dilatih menumbuhkan rasa empati dan dididik untuk berorganisasi.


“Menjadi pengurus SAS sama halnya berorganisasi. Sebuah organisasi harus punya program kerja, memiliki kegiatan, dan juga harus punya administrasi dan pelaporan,” kata M. Sodiq



M. Sodiq juga mencontohkan, sebagai ketua tim SAS, seorang siswa harus memiliki program kerja, punya inovasi, dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Jika tidak, organisasi yang dia pimpin tidak akan berjalan dengan baik. 


Kegiatan SAS ini yang notabene diperuntukkan bagi kalangan internal sekolah justru berkembang untuk membantu sekolah lain yang lebih membutuhkan


" Biasanya itu terjadi di sekolah-sekolah pelosok yang rata-rata siswanya dari keluarga kurang mampu. Jadi, Kesadaran dan gerakan saling tolong menolong inilah yang dimaksud dengan Sekolah Asuh Sekolah," ujarnya. 


Sodiq juga menambahkan, selain giat antar murid, acara SAS ini juga diberlakukan guru antar guru pendamping dari SMPN 1 Banyuwangi yang berisikan materi dengan konsep P5. 


"P5 ini merupakan bagian dari struktur Kurikulum Merdeka selain pembelajaran ekstrakurikuler. Pengenalan implementasi P5 di sekolah bertujuan bagaimana merangsang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan P5 di sekolah dan juga merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," 


Sementara itu ketua OSIS SMPN 1 Banyuwangi Rossyana Alyna Rachim mengatakan, tujuan dari acara SAS ini memberikan pameran tentang kurikulum merdeka, dengan harapan menjadi inspirasi belajar lebih tinggi, mendapatkan pengalaman berorganisasi, punya jiwa sosial dan perduli kepada siswa yang kurang mampu juga menambah wawasan bagaimana berorganisasi yang baik," pungkasnya. (rica)

Artikel Terkait

SMPN 1 Banyuwangi Giat Program SAS
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori