Minggu, 23 Januari 2022

Kenal saat Lapang, Dikenal saat Sempit




SURABAYA, MCE - Sobat baginda Rasulullah SAW perna bersabda, “ ta’arraf ilaihi fii rrahoo’I ya’rifka fii Sysyiddati -  Kenalilah Allah pada saat lapang, niscaya Dia mengenalmu pada saat sempit.”   Maksudnya sobat. Barangsiapa yang menjaga batas-batas dan hak-hak Allah  serta mentaati  segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya maka berarti ia mengenal Allah.


Dalam riwayat yang lain Rasulullah bersabda,” Jagalah Allah. Niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu.”  Dalam hadits di atas bisa dipahami bahwa barangsiapa  mengenal Allah SWT saat lapang maka setiap kali merasakan kesulitan dalam urusan agama maupun dunia, pasti ia menemukan Allah SWT dan Allah akan menyelamatkannya dari kesulitan.


Sobat. Dengan demikian setiap orang butuh kepada Tuhannya, terutama pada waktu-waktu sulit, sempit, bahaya, sakit, kekurangan, miskin dan hal lain yang dilewati seseorang dalam hidup ini. 


Mengenal Allah dengan melakukan amal sholeh dan kebajikan yang menjadi sebab Allah mengenalnya ketika kesulitan menimpanya. Amal sholeh dan ketakwaan menjadi sebab untuk jalan keluar, hilangnya kesulitan dan turunnya rahmat Allah SWT Yang Maha Pemurah.


Sobat. Semuanya butuh Allah, kebersamaan Allah yang bersifat khusus inilah yang harus kita upayakan dengan cara mengenal Allah pada saat lapang maka apabila kita mengalami kesulitan Allah SWT menyelamatkannya dari kesulitan karena pengenalannya itu. Pengenalan ini adalah pengenalan khusus yang meniscayakan kedekatan hamba dengan  Tuhannya, cinta Allah kepadanya dan pengabulan doa.


Seorang ulama salaf mengatakan, “ Barangsiapa bertakwa kepada Allah , ia telah menjaga dirinya, dan barangsiapa mengabaikan takwa , ia telah mengabaikan dirnya dan Allah tidaklah butuh kepadanya.”


Sobat. Butuh Allah adalah inti penghambaan. Maka lakukan dua hal : Pertama. Berdoa dan merendah kepada Allah SWT agar Dia menjaganya sebagaimana menjaga para hamba-Nya yang sholeh. Kedua. Menunjukkan rasa butuh kepada Tuhannya akan hal itu dan bahwa dirinya adalah maklhluk fakir yang tidak memiliki apa pun, tidak mampu menjaga dirinya dan tidak mampu menggenggam hatinya sendiri.


Sahabat Nabi Umar ra meriwayatkan bahwa Nabi  Muhammad SAW mengajari bacaan doa yang luar biasa :


“Allahummahfadhnii bil islaami Qaaimaan wahfadhnii bil islaami qaa’idaan wahfadhnii bil islaami raaqidaan wa tuthi’fiyya ‘aduwwaan haasidaan.”


“Ya Allah, jagalah aku dengan Islam dalam berdiri, jagalah aku dengan Islam dalam duduk dan jagalah aku dengan Islam  dalam tidur. Janganlah Engkau turuti musuh yang dengki terhadapku.”


Sobat, Kesalahan terbesar yang dibuat kebanyakan orang adalah MENYERAH . Justru kesusahan adalah sebuah pengalaman, bukan babak terakhir. Kehidupan selamanya merupakan medan perjuangan. Kalau segala-galanya mudah, maka kehidupan mungkin tidak berharga.


( DR Nasrul Syarif M.Si  Penulis Buku Gizi Spiritual CEO Educoach. Dosen pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Artikel Terkait

Kenal saat Lapang, Dikenal saat Sempit
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori