Keterangan gambar: A. Fauzi (19) selalu korban tindakan kekerasan. |
BANYUWANGI, MCE - Ramainya pemberitaan di beberapa media online terkait perdebatan warga dengan aparat kepolisian yang sedang melakukan patroli di area lahan perjuangan bersama pihak keamanan perkebunan milik PT. Bumi Sari sehingga terjadi tindakan kekerasan yakni pemukulan terhadap beberapa warga pakel, kecamatan Licin, Banyuwangi. Kamis, (14/01/2022) pukul 24.00 wib.
Dari pengakuan salah satu warga Pakel A Fauzi (19) yang mendapat tindakan kekerasan berupa pemukulan membenarkan jika dirinya telah dipukul aparat bahkan security perkebunan PT. Bumi Sari juga ikut melakukan tidakan kekerasan tersebut.
"Awalnya mahasiswa itu datang sendirian di lokasi terus saya disuruh mengikuti ke lokasi oleh warga yang sedang berkumpul di bawah. Sesampainya disana mahasiswa tersebut sudah berdebat lantas security itu turun dari mobil dan saya dipegang oleh security kemudian saya tarik mahasiswa itu, tiba-tiba saya dipukul oleh polisi lalu security itu ikut menyekik leher saya dan saya dibawa ke mobil," terang Fauzi.
Ketika didalam mobil, entah mau dibawa kemana saya, namun di pertengahan jalan mobil yang membawa saya dikejar oleh warga dan langsung menyetop laju mobil.
"Setelah mobil berhenti warga tanya tanya kepada aparat dan pada saat itu juga saya langsung dikeluarin dari mobil dan langsung turun," jelasnya.
Sementara itu, Manager Advokasi dan Pendampingan Komunitas Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur Usman, membenarkan bahwa semalam telah terjadi perdebatan warga dan pihak keamanan perkebunan serta dengan aparat kepolisian, sehingga terjadi tindak kekerasan pemukulan terhadap warga," kata Usman.
Keterangan gambar: Warga sedang berjaga jaga di perkebunan. |
"Ketika aparat kepolisian sedang patroli hanya mengajak pihak keamanan perkebunan saja dan itu bagi kami tidak elegan karena aparat kepolisian tersebut tidak mengajak warga untuk berpatroli mengingat ini kan wilayah konflik dan parahnya lagi terjadi tindakan kekerasan pemukulan diduga dilakukan oleh kedua belah pihak yang sedang melakukan patroli yakni aparat kepolisian dan petugas keamanan PT. Bumi Sari," tuturnya.
Masih menurut Usman, pemukulan itu juga disertai ancaman dengan tembakan diudara dan pemukulan dengan menggunakan senapan pistol sehingga warga yang dipukul mengalami luka dibagian kepala.
"Malam itu warga menghadang aparat kepolisian karena ada 2 warga yang yang berjuang yang dibawa tanpa tahu apa pelanggarannya. Akhirnya kita menghampiri polisi itu meminta 2 orang yang dibawa tersebut supaya diturunkan dari mobil ternyata didalam mobil itu ada security dan saat kita tanyakan anehnya polisi tersebut malah mengaku tidak kenal padahal mereka satu mobil.
Dengan kejadian seperti ini Walhi hari ini akan melaporkan Polresta Banyuwangi ke Propam, Kompolnas dan Komnas HAM supaya kekerasan yang terjadi segera di usut secara tegas," pungkasnya.
Sementara itu petugas keamanan atau security dari PT. Bumi Sari yang bertugas pada saat itu ketika ditemui di kantor ataupun dirumahnya tidak ada ditempat hingga sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan.
Ditempat terpisah Kapolsek Licin Iptu Daliyono saat dikonfirmasi melalui telephon mengatakan," mana ada aparat kepolisian itu memukul warga, tidak ada seperti itu, yang terjadi waktu itu aparat kepolisian sedang melakukan patroli sebagai tugas negara dihadang sama kelompok tani karena. Kita mau lewat petugas mendorong warga supaya kita bisa lewat, disitulah terjadi aksi dorong terhadap warga, jadi gak ada yang namanya pemukulan terhadap warga," tegasnya. (rica).