Rabu, 10 November 2021

Nikmati Setiap Momen dalam Hidup Kita



SURABAYA, corruptionexpose.com - Setiap orang  yang  menginginkan  naik kelas  harus  menempuh  ujian. Setiap orang  yang  mendambakan  prestasi  haruslah  mampu melewati  berbagai rintangan. Memang  hidup tanpa ujian nggak menarik. Nggak ada tantangan. Hidup tanpa tantangan  membosankan! Ujian adalah motivasi untuk berprestasi. Ujian adalah pembentuk karakter.


Sobat. Satu hal  yang  sering kita lupa untuk melakukannya adalah menikmati setiap momen dalam  hidup kita. Yak arena alasan klise ; sibuk, tidak sempat, terburu-buru, ribet dan sederet alasan lainnya, seringkali kita melewati momen-momen tersebut tanpa makna. Padahal, jika kita mau sedikit bersabar untuk meluangkan waktu menikmati setiap momen  yang kita jalani, kita  akan  lebih bisa  merasakan nikmatnya karunia Allah. Dengan kata lain, kita akan lebih bisa  bersyukur  atas  segala nikmat  dan  karunia-Nya  yang luar biasa  dan pada gilirannya, ini akan membuat kita bahagia.


Sobat,  anda pernah melihat batu  permata  yang  bernilai  jutaan  rupiah? Tahukah  anda  kalau permata  atau  emas  mulanya  hanyalah  benda  yang tak terlalu berharga  yang terpendam di perut  bumi? Tak terlalu  bernilai, namun  ketika benda  tersebut  dibakar  oleh kobaran  api, dibersihkan  karat-karatnya, digosok  dan dibentuk  sedemikian rupa, akhirnya  jadilah  keduanya  menjadi  perhiasan  yang  sangat  bernilai  tinggi.


Sobat, rongsokan  besi  ditumpukkan barang  bekas. Di tangan  ahli  besi, besi karatan  itu  dibasuh, dipanaskan  di atas  bara  api  yang  membara hingga pijar. Kemudian dipukul berpuluh-puluh kali. Akhirnya, jadilah  rongsokan besi-besi  itu  menjadi  sebilah pedang  yang  mengkilap. Demikian pula keramik  yang bernilai  jutaan rupiah  yang terpajang di toko-toko elit, di ruang tamu yang megah,  ternyata  dari  tanah  liat  berlumpur?   Tanah liat berlumpur  tersebut  baru  bernilai  jutaan  rupiah, setelah  mengalami  proses  pengolahan, penempaan, pembakaran,  dan  pendesainan  sedemikian rupa.


Sobat, keadaan  kita sama  persis  dengan  besi karatan yang tak punya manfaat. Kita  adalah  tanah liat  yang  berlumpur. Kita  adalah  loyang emas yang tak bernilai. Untuk  menjadi pedang  yang  mengkilap,  permata  yang  berkilau, atau  keramik  yang  indah  kita  harus  melalui  proses  penempaan, pembakaran, pukulan demi pukulan  yang keras  untuk  membentuk  pribadi  yang  berkualitas.

Yup betul. Semua  itu  ada di universitas  kehidupan  ujiannya. Sebab pribadi  yang  berkualitas  tak  akan bisa  dicapai, tanpa  melalui proses  pembelajaran,  cobaan  serta  ujian demi  ujian  yang datang  mendera. Semakin  besar  ujian  yang  kita  hadapi,  akan  menjadikan  diri  kita  semakin  berkualitas.


Sobat, Ada  empat  tipe  manusia  ketika  menghadapi ujian  hidup itu.

1. Type Kayu rapuh.  Sedikit  tekanan saja  membuat manusia ini  patah arang. Gampang sekali  mengeluh  pada kesulitan yang menimpanya.  Orang type ini harus  berlatih  berpikiran  positif  dan berani  menghadapi kenyataan hidup.

2. Type  Lempeng besi.  Mampu  bertahan  dalam  tekanan  pada awalnya. Namun  seperti layaknya  besi  semakin besar tekanannya dan semakin komplek  akhirnya  bengkok dan tidak  stabil. Orang type ini  masih  mencoba  bertahan  sebelumnya  akhirnya  menyerah. Tapi  kalau mau berusaha dan berlatih  orang ini  akan  mampu  membangun   kesuksesan  dalam  hidupnya.

3. Type kapas.  Ini cukup lentur  dalam  menghadapi  masalah atau  tekanan. Dia mampu bersikap  fleksibel dan  mampu  menyesuaikan  saat terjadi  tekanan. Tapi, setelah  berlalu, dengan cepat  ia  bisa  kembali  ke keadaan  semula. Ia bisa  segera   melupakan  masa lalu. Dan  mulai  kembali  ke titik awal  untuk  memulai lagi.

4. Type bola pingpong.  Inilah  yang ideal  dan  terhebat. Jangan sekali-kali  menyuguhkan tekanan  pada orang-orang  seperti ini,  karena gtekanan  justru   akan  membuat  mereka  bekerja  lebih  giat,  lebih  termotivasi,  dan  lebih  kreatif. Coba perhatikan  bola pingpong, saat ditekan, justru ia  memantul  ke atas  dengan  lebih  dahsyat.


Sobat,  ujian  membuat   hidup  lebih  berprestasi. Bukankah  sejarah peradaban manusia  justru  membuktikan  bahwa  karya-karya  besar  dihasilkan  dari  sebuah  tekanan  dan  ujian  yang maha berat.


Ujian pula  memunculkan kreativitas  dan  inovasi baru. Muhammad al-Fatih, seorang panglima  besar dalam sejarah  Islam  penakluk kota  konstantinopel. Ujian  dan  rintangan  besar   yang  dilaluinya   bersama  pasukannya  bukanlah  membuat  mereka  menyerah begitu saja. Mereka  terus  berjuang,  hingga  akhirnya   memunculkan  inovasi  baru  sepanjang  sejarah. Kemenangan  pun  berpihak  kepada  pasukan  Muhammah al-Fatih.


Sobat, di penghujung  artikel ini   ada tips singkat dalam  menghadapi masalah ; Senanglah memandang masalah dengan  menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong kita.  Tersenyumlah setiap  menghadapi masalah. Jika Anda punya masalah, maka berbahagialah! Sebab  kita  sedang hidup, tumbuh  dan berkembang.   Jika  kita  bersabar  dengan semua masalah itu, dosa-dosa kita  akan  dihapuskan  oleh Allah SWT. Masalah adalah pengangkat  derajat. Semakin besar  permasalahan  yang  kita  hadapi, maka  menunjukkan  semakin  tinggi  pula  derajat kita. Semua kesulitan  sesungguhnya  merupakan  kesempatan  bagi jiwa  kita  untuk tumbuh.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( DR. Nasrul Syarif M.Si,  Penulis Buku Santripreneur Santri Milenial. CEO  Educoach. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Kediri. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Artikel Terkait

Nikmati Setiap Momen dalam Hidup Kita
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori