Minggu, 28 November 2021

Apresiasi Dalang Cilik Asal Kenduruan, Bupati Tuban Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Luhur




TUBAN, corruptionexpose.com - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., hadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Tuban ke-728 di halaman kantor Pemkab Tuban, Sabtu (27/11/2021) malam.


Pagelaran wayang kulit ditandai dengan penyerahan wayang dari Bupati Tuban kepada Dalang Cilik Threean Armada Novaridho. Untuk diketahui Dalang cilik asal Kenduruan ini meraih Penghargaan 5 Dalang Sabet Terbaik pada Parade Wayang Bocah tingkat Provinsi Jawa Timur tahun ini.


Pagelaran Wayang yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan penonton terbatas karena  masih dalam masa pandemi Covid-19 ini juga disiarkan secara virtual membawakan Lakon Wahyu Keprabon dengan dalang dari berbagai kecamatan Kabupaten Tuban antara lain Dalang Cilik Threean Armada Novaridho dari Kenduruan, Ki Buntas Pardopo dari Tambakboyo, Ki Tri Bayu Santoso dari Jatirogo, dan Ki Agus Supeno dari Kenduruan.



Kepada reporter MCT, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan apa yang dilakukan oleh Threean Armada Novaridho hendaknya dapat dicontoh generasi muda dan masyarakat umum. Kecintaan terhadap budaya luhur bangsa Indonesia dapat dipupuk sejak dini secara konsisten. Alhasil, mampu memotivasi diri dan membawa prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Tuban. "Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih atas prestasi yang diraih dalam melestarikan budaya kita," ungkapnya. 


Mas Bupati menyatakan kecintaan terhadap budaya asli bangsa Indonesia harus terus dijaga. Selaras dengan hal tersebut, Pemkab Tuban berkomitmen untuk melestarikan budaya luhur, salah satunya kesenian wayang kulit. Sehingga kesenian wayang kulit yang juga menjadi jati diri bangsa Indonesia kian diminati generasi muda. Serta mampu melahirkan dalang maupun seniman wayang kulit muda.


Lebih lanjut, banyak pengajaran yang dapat diperoleh dari filosofi seni budaya yang ada maupunkisah yang dipentaskan. Nilai-nilai luhur yang terkandung diantaranya berjiwa ksatria nan pemberani, jujur, ulet, dan tanggungjawab perlu untuk diteladani dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. 



Semetara itu, Plt. Kepala Disparbudpora kabupaten Tuban, Drs. Endro Budi Sulistiyo menerangkan lakon Wahyu Keprabon mengisahkan cerita Raden Gatotkaca yang masa mudanya mampu membawa kesejahteraan masyarakat. Sifatnya yang pemberani, pekerja keras, dan ulet menjadikan negaranya maju dan disegani. Cerita ini memiliki kesamaan dengan kondisi kabupaten Tuban saat ini yang memiliki pemimpin muda. 


"Sesuai dengan visi misi yang diusung Mas Bupati yaitu Kabupaten Tuban yaitu Membangun Serta mewujudkan Tuban Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya Saing dan Berbasis Lingkungan Melalui "Mbangun Deso Noto Kutho," ujarnya.


Endro Budi mengatakan kegiatan yang ini diharapkan meningkatkan rasa cinta terhadap seni pedalangan dan wayang sebagai warisan budaya tak benda yang sudah diakui UNESCO. "Saat ini jumlah dalang di kabupaten Tuban yang tercatat sebanyak 46," terangnya.


Hadir pada kegiatan ini perwakilan Forkopimda, Sekda Tuban, Asisten, sejumlah pimpinan OPD serta Ketua dan Pengurus Persatuan Dalang Indonesia (Pepadi) Kabupaten Tuban.  (bp).

Artikel Terkait

Apresiasi Dalang Cilik Asal Kenduruan, Bupati Tuban Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Luhur
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori