LABUAN BAJO, corruptionexpose.com - Kerusakan jalan HRS (Hot Rolled Sheet) Provinsi SP Hita-Simpang Tiga Kedindi, mendapat sorotan keras dari warga. Karena itu, warga Hita meminta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT untuk lebih serius memperhatikan pelaksanaan pekerjaan ruas jalan ini.
Salah seorang warga setempat Oktafianus Dalang Dalang dalam akun Facebook nya menulis tentang keprihatinan dia terhadap kondisi ruas jalan tersebut.
"Saya sangat prihatin melihat kualitas pekerjaan proyek infrastruktur milik pemerintah provinsi NTT di kabupaten manggarai barat, SP Hita-pateng. Hal tersebut terpantau di lokasi km 6-9 sangat rusak parah.Tampak pekerjaan yang baru di kerjakan itu banyak pecah-pecah dan berlubang", ungkap Oktafianus Dalang, dalam akun facebooknya, yang di-posting pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Ia juga meminta kepada sejumlah anggota DPRD Provinsi NTT dari Dapil Manggarai Raya untuk lebih serius melakukan fungsi kontrol mereka di lapangan.
Demikian Oktafianus melanjutkan, seperti halnya pengerjaan peningkatan jalan Propinsi SP Hita-Simpang Tiga Kedindi. tampak jenis pengerjaan Hot Rolled Sheet (HRS) tersebut terasa seperti berjalan diatas lapisan penetrasi (Lapen-red).
Berdasarkan data yang dihimpun medua ini, pengerjaan proyek peningkatan jalan Propinsi SP Hita - Simpang Tiga Kedindi merupakan Program Pemerintah, melalui Dinas PUPR Propinsi NTT Tahun anggaran 2021 dengan nilai kontrak sebesar 40.483.000.000, rupiah.
Selain itu, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan seperti yang tertera dalam papan informasi proyek, selama 240 hari kalender dengan Kontraktor pelaksana adalah PT. Floresco Aneka Indah serta Konsultan Supervisi PT. Arss Baru.
Terpantau sejumlah titik kerusakan dimulai dari Kampung Hita Desa Kombo Selatan Sampai kampung Pateng di beberapa titik banyak yang rusak parah (Pecah dan berlubang-red).
Lanjut Oktafianus dalam akun facebooknya, selaku warga yang peduli akan perubahan dan pengguna jalan ia mengaku sangat prihatin dengan melihat kualitas pengerjaan proyek infrastruktur milik Pemprov NTT di Kabupaten Manggarai Barat, saat ini.
Sementara itu, Patris Luntungan, ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan tersebut saat dihubungi media ini Kamis (07/10/2021) mengatakan, terkait kerusakan pada pengerjaan tersebut di beberapa titik saat ini masih dalam tahap pelaksanaan, dan keluhan serta laporan warga atas kerusakan itu, kami sudah perintahkan pihak kontraktor pelaksana untuk segera memperbaikinya,
"Memang sebelumnya kami sudah tahu bahwa belum dilakukan perbaikan karena memang masih musim hujan di wilayah tersebut, dan saat ini karena kondisi cuaca agak cerah pihak kontraktor sudah mulai melakukan perbaikan dan masih dalam tahap pelaksanaan",kata Patris, melalui sambungan telepon, siang ini.
"Jadi pada intinya kami harus pastikan kerusakan itu di perbaiki dan memang saat ini masih dalam masa pelaksanaan setelah itu nanti masa pemeliharaan", tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pekerjaan proyek tersebut belum dilakukan pembayaran, menanti terselesaikannya proses perbaikan di sejumlah titik yang rusak.
"Kemarin kita sudah perintahkan kontraktornya untuk diperbaiki dan ditargetkan dalam Minggu ini sudah tuntas, tapi itu tergantung kondisi cuacanya. Jika tidak memungkinkan ya kita tidak bisa paksakan", pungkasnya.(LPA-55)*