Senin, 16 September 2024

Wilson dan Pers Rakyat




_Oleh: Syaefudin Simon_


Bekasi, MCE - Di tengah gemuruh media digital yang sarat hoax dan berita kaleng, Willson Lalengke, menyodorkan genre pers baru. Yaitu pers rakyat. Wadahnya: Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI).


Saat ini, setelah berusia 17 tahun, nggota PPWI sudah mencapai puluhan ribu orang. Mengutip Timorline. com, saat ini PPWI telah dipercaya menjadi wadah lebih dari 10.000 media online, cetak, dan tv streaming di Indonesia dan luar negeri.


Di beberapa negara Timur Tengah, seperti Oman, Lebanon, dan Libya, sudah ada perwakilan PPWI, kata Wilson.


PPWI terus mendorong lahirnya sejuta pewarta warga dan media online yang selanjutnya bergabung dalam International Citizens Journalists Association (ICJA). Dengan adanya citizen reporter, harap alumnus studi Global Ethics Birmingham University, Inggris itu, peristiwa kriminal dan pelanggaran hukum di daerah dapat diketahui public secara luas dan mendapat solusi yang cepat.


Informasi yang viral, ujar Wilson, kini menjadi instrumen penting untuk menegakkan keadilan. Di situlah peran penting pewarta warga. Ia masuk ke jantung peristiwa di kampung dan desa, sehingga mampu mengungkap setiap peristiwa dengan obyektif dan jujur apa adanya. 


PPWI kini menjadi organisasi pers dengan anggota terbanyak di Indonesia. Bahkan mungkin di dunia. Jauh di atas PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) atau AJI (Asosiasi Jurnalis Independen). Menurut Wilson, anggota PPWI sangat beragam, mulai dari asisten rumah tangga (ART), mak-mak, TKW, ASN, kopral, jenderal, guru SD, guru besar, pensiunan, pengusaha, pengacara dan lain-lain. Mereka -- insan pewarta warga tersebut -- tersebar di seluruh Indonesia.


Setiap orang berhak nenjadi insan pers, wartawan, atau penyampai berita. Yang penting, kata Wilson, berita yang disampaikannya benar dan sesuai prinsip-prinsip jurnalistik. Jujur, obyektif, tidak memihak, bertujuan mulia.


Dalam menjalankan tugasnya, pewarta warga tak boleh menerima uang atau imbalan yang dapat mempengaruhi obyektivitas berita; menyampaikan berita bohong (hoak); dan mencari berita tanpa etika, dan lain-lain. Intinya, semua prinsip kerja dan kode etik wartawan profesional, menjadi bagian standar kerja pewarta warga.


Tentu saja, Wilson dan timnya, rajin berkeliling Indonesia untuk mendidik anggotanya agar memahami dunia pers berikut semua hak dan mewajibannya sebagai pewarta warga. Maklumlah, anggota PPWI, ada yang pakar dan ada pula yang baru belajar. Meski demikian, mereka punya niat yang sama: menegakkan keadilan dan membebaskan rakyat dari ketakutan, penindasan, dan kezaliman,


Alhamdulilah, saat ini, citizen reporter sudah banyak membantu warga di daerah-daerah dalam menyuarakan keadilan -- ujar Wilson Lalengke, Msc, MA -- ketua umum PPWI itu. Pria asal Kasingoli, Morowali Utara, ini mengaku mendirikan PPWI karena banyak masalah di daerah pedalaman dan terpencil yang tidak terekspose ke publik lantaran tak tersentuh pers mainstream. Padahal banyak sekali kasus kriminal, kasus hukum, kasus pelanggaran HAM, pelecehan seksual, narkoba dan lain-lain di desa-desa yang tak tercium pers, ujar Wilson.


Dari fenomena inilah Wilson menyadari bahwa masa depan jurnalisme tidak lagi akan ditentukan oleh media konvensional yang besar dan berada di pusat kota. Era digital, dengan semua inovasi teknologinya, termasuk jurnalisme berbasis AI, akan segera mendominasi dunia publikasi. Bagi Wilson, kondisi ini tak terelakkan. Karena itu, media harus segera beradaptasi. Jika tidak, media tersebut akan ditinggalkan dan lenyap dari peredaran.


Dan PPWI berdiri untuk menuju era baru itu. Era di mana setiap orang adalah jurnalis. Setiap orang adalah wartawan yang mampu menulis "warta" dengan baik dan benar. (red)


_Penulis adalah kolumni berbagai media, mantan Editor Harian Republika, anggota PPWI Bekasi_

Minggu, 15 September 2024

Atlet Sepak Takraw Tuban Tambah Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024




Tuban, MCE – Prestasi gemilang kembali diraih oleh atlet asal Tuban dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Setelah sebelumnya menyumbangkan medali emas dan perak di cabang Sepak Takraw, kini Salsa Sabillah dan Dwi Angga Ardiansyah menambah koleksi medali mereka.


 

Pada pertandingan yang digelar di GOR Idi Sport Centre (ISC), Idi, Aceh Timur, pada Minggu (15/9), Salsa Sabillah, yang sebelumnya meraih medali emas di Tim Inter Regu Putri, kini menyumbangkan medali perunggu dalam kategori Tim Double Putri. Sementara itu, Dwi Angga Ardiansyah menambah perolehan medali dengan meraih medali perak di kategori Tim Double Putra.


 

“Alhamdulillah, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan luar biasa dari semua pihak. Salsa dan Angga bersama seluruh tim telah menunjukkan dedikasi dan semangat juang yang tinggi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Tuban yang telah memberikan dukungan dan doa,” ujar Arman Mitra, Kabid Kepemudaan dan Olahraga Disbudporapar Tuban.


 

Dengan tambahan medali ini, total 253 medali telah diperoleh kontingen Jawa Timur pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, yang terdiri dari 88 medali emas, 82 medali perak, dan 83 medali perunggu.


 

Capaian ini turut menempatkan posisi Jawa Timur di peringkat ketiga sementara. "Masih ada pertandingan di cabang olahraga lainnya, harapannya Jatim tetap bisa menjadi juara umum," ujar Arman.


 

Selain Salsa Sabillah dan Dwi Angga Ardiansyah, beberapa atlet asal Tuban juga telah memberikan kontribusi besar bagi Jawa Timur pada PON XXI ini. Nabila Fafriliani Ardiyansyah, atlet cabang atletik, berhasil meraih medali emas di nomor lompat tinggi dengan catatan lompatan setinggi 172 cm. Suliswanto, yang bertanding di cabang Judo, juga menyumbangkan medali emas di nomor Nage No Kata bersama rekannya, Embun Cahyo.


 

Teuku Tegar Abadi, atlet cabang atletik, berhasil meraih medali perak di nomor Lompat Tinggi Galah Putra, sementara Eka Dian Krismawati, dari cabang Panjat Tebing, juga berhasil membawa pulang medali emas.


 

Dengan berbagai prestasi ini, Kabupaten Tuban semakin menunjukkan kontribusi besarnya dalam perolehan medali Jawa Timur. "Prestasi ini membuktikan bahwa atlet-atlet asal Tuban mampu berkompetisi di tingkat nasional dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya," pungkasnya. (bp)

Mas Lindra: Layang-layang memiliki Filosofi Gotong Royong




TUBAN, MCE – Lebih dari 153 layang-layang menghiasi langit desa Tasikmadu, Kecamatan Palang dalam rangka Festival Layang-Layang, Minggu (15/09/2024). Festival Layang-Layang ini menghadirkan pecinta layang-layang dari berbagai wilayah. Acara semakin meriah saat Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., hadir untuk membuka Festival Layang-Layang yang baru pertama kali digelar Pemdes dan Karang Taruna Tasikmadu.


Mas Lindra sapaan Bupati Tuban ikut menerbangkan layang-layang jenis 3D berbentuk naga bersama Camat dan Forkopimka Palang, Kepala Desa Tasikmadu, dan peserta.


Usai menerbangkan layangan, Mas Lindra mengungkapkan proses menerbangkan layang-layang ini memiliki makna positif. Seluruh penarik tali layangan harus bekerja sama agar bisa terbang. Selain itu, saat prose menarik tali harus memiliki arah yang sama.


“Dengan berkegiatan layang-layang ini kita bisa memetik nilai dan pesan moral, yaitu bergotong-royong dan satu visi yang sama,” ungkapnya.


Mengacu pada filosofi tersebut, Mas Lindra menekankan bahwa dalam membangun Kabupaten Tuban memerlukan dukungan semua pihak. Kolaborasi sebagai implementasi dari sikap gotong-royong harus selalu terbina agar pembangunan yang dijalankan membawa manfaat yang inklusif.


Tidak hanya itu, dalam mencapai sebuah tujuan perlu adanya kesamaan visi. Mas Lindra menekankan bahwa Pemkab Tuban memiliki tujuan untuk memajukan Kabupaten Tuban dan menyejahterakan masyarakatnya. Harapannya, visi tersebut dapat diwujudkan bersama-sama tanpa membedakan latar belakang seseorang.


“Mari kita saling bergandeng tangan, bahu membahu untuk mewujudkan cita-cita yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan Kabupaten Tuban,” serunya.


Mas Lindra menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa, Pemdes, dan Karang Taruna desa Tasikmadu. Menurutnya, Kepala Desa sebagai sosok pemimpin telah memberi kepercayaan kepada generasi muda yang tergabung di Karang Taruna untuk menyelenggarakan event. Kepercayaan tersebut mampu dijawab dengan karya terbaik. “Yaitu gelaran Festival Layang-Layang yang sangat meriah dan luar biasa,” jelasnya.


Sementara itu, Kepala Desa Tasikmadu, Surmudji menjelaskan Festival Layang-Layang ini pertama kali digelar Pemdes dan Karang Taruna desa Tasikmadu. Ia mengaku bersyukur karena Bupati Tuban berkenan hadir untuk ikut menerbangkan layang-layang. Melihat begitu banyaknya penonton yang hadir, Pemdes Tasikmadu berencana menjadikan kegiatan tersebut masuk dalam kalender wisata Kabupaten Tuban. “Selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan Disbudporapar Kabupaten Tuban untuk menyusun langkah berikut,” jelasnya. (bp).

Tongklek jadi Penampilan Utama, Mas Lindra Apresiasi Pemdes Temandang




TUBAN, MCE – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., resmi melepas peserta Temandang Specta Night Festival (TSNF) dan Carnival 2024 pada Sabtu (14/09) malam. Bertempat di lapangan Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, acara ini diikuti oleh 40 grup festival yang menampilkan penampilan terbaik mereka. Peserta terdiri dari kelompok tongklek serta komunitas fashion dan carnival dari berbagai wilayah di Kabupaten Tuban.


 


Bupati Tuban, yang akrab disapa Mas Lindra, menyampaikan kekagumannya atas kemeriahan acara yang digelar oleh Pemerintah Desa Temandang. Ribuan warga yang memadati jalan-jalan utama terlihat sangat antusias menyaksikan penampilan para peserta.


 


"Saya melihat begitu banyak warga yang memadati jalan untuk menyaksikan acara ini," ujar Mas Lindra.


 


Mas Lindra juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Desa Temandang, Tinik, SE., dan seluruh jajaran pemerintah desa atas suksesnya penyelenggaraan TSNF dan Carnival 2024. Acara yang mengusung kesenian tongklek sebagai penampilan utama ini dinilai sebagai sarana yang efektif untuk memperkenalkan tongklek sebagai salah satu warisan budaya khas Tuban. Selain itu, para peserta tampil dengan berbagai atribut yang mempromosikan potensi daerah, khususnya Desa Temandang.


 


Lebih lanjut, Mas Lindra menyebut bahwa TSNF tidak hanya menjadi ajang kebudayaan, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian warga setempat. Acara ini juga menjadi tempat rekreasi keluarga bagi warga Temandang dan sekitarnya. "Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi acara tahunan yang semakin berkembang dan menarik," tambahnya.


 


Bupati Tuban juga menekankan bahwa Kepala Desa dan Pemerintah Desa Temandang berhasil memenuhi kebutuhan warganya, tidak hanya melalui penyelenggaraan festival, tetapi juga dengan menyediakan fasilitas olahraga yang representatif. Hal ini diharapkan dapat mendukung kesehatan fisik dan psikis warga.


 


Sementara itu, Kepala Desa Temandang, Tinik, SE., mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Tuban dalam acara yang menjadi kebanggaan Desa Temandang. Melihat tingginya antusiasme penonton, Tinik menyatakan bahwa TSNF dan Carnival akan dijadikan agenda tahunan. Ia juga berharap kegiatan ini dapat memunculkan ide-ide kreatif, tidak hanya di tingkat desa, tetapi juga di tingkat kabupaten, bahkan luar Tuban.


 


"Kami akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tuban untuk memajukan daerah ini. Harapannya, event yang diselenggarakan Pemkab juga bisa berlangsung di Desa Temandang," tutupnya. (bp)

Sabtu, 14 September 2024

Nabila Fafriliani Ardiyansyah Raih Emas di Cabang Atletik PON XXI Aceh-Sumut 2024




Tuban, MCE – Satu lagi atlet asal Kabupaten Tuban berhasil menyumbangkan medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Nabila Fafriliani Ardiyansyah berhasil mempersembahkan medali emas untuk kontingen Jawa Timur dalam cabang olahraga atletik nomor lompat tinggi putri.


 

Pada pertandingan yang berlangsung Sabtu (14/9) di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, Nabila mencatatkan lompatan setinggi 172 cm, yang membuatnya berhasil mendapatkan emas bersama atlet dari Aceh Cut Sahra dengan lompatan serupa.


 

Dengan perolehan medali emas ini, Nabila menambah deretan prestasi atlet asal Kabupaten Tuban pada ajang PON kali ini. Sebelumnya, Tuban juga telah menyumbangkan sejumlah medali dari berbagai cabang olahraga, diantaranya Suliswanto dalam cabor Judo meraih Medali Emas, nomor Nage No Kata, bersama Embun Cahyo dengan total nilai 374,6 poin.


 

Selanjutnya ada Teuku Tegar Abadi cabor Atletik meraih Medali Perak nomor Lompat Tinggi Galah Putra. Eka Dian Krismawati dalam Cabor Panjat Tebing meraih Medali Emas.


 

Ada juga Salsa Sabillah dalam cabor Sepak Takraw meraih Medali Emas untuk Tim Regu Putri dan Angga Ardiansyah meraih Medali Perak untuk Tim Regu Putra jawa timur.


 

Kabid Kepemudaan dan Olahraga Tuban, Arman Mitra, sabtu (14/9) kembali mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi para atlet Tuban. “Nabila sudah menunjukkan performa yang luar biasa. Kami sangat bangga dengan capaian ini. Medali emas yang diraih ini semakin membuktikan para atlet Tuban mampu menjadi penyumbang prestasi di Jawa Timur,” ucap Arman.


 

Ia juga berharap bahwa prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya di Tuban untuk terus berjuang dan berkontribusi di bidang olahraga.


 

Dengan tambahan emas dari Nabila, Kabupaten Tuban kembali menambah poin untuk Jawa Timur dalam klasemen sementara PON XXI Aceh-Sumut 2024, sampai malam ini provinsi jatim sudah mengumpulkan 78 emas, 78 perak dan 74 perunggu dengan total 230 medali. (bp)

Bupati Tuban Sampaikan Pesan Inspiratif di Orientasi Mahasiswa Baru UT Surabaya

 



Tuban, MCE – Universitas Terbuka (UT) Surabaya menggelar orientasi mahasiswa baru di Kemuning Ballroom, Hotel Mustika Tuban, Sabtu  (14/9). Acara bertema "Adaptasi dan Inovasi Keberlanjutan dalam Menghadapi Tantangan Digital" ini dihadiri oleh lebih dari 600 mahasiswa baru dari Kabupaten Tuban.


 

Dalam sambutannya, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzki, S.E., yang akrab disapa Mas Lindra, mengungkapkan kebanggaannya kepada generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Ia menekankan pentingnya disiplin dan integritas dalam meraih kesuksesan.


 

"Jika adik-adik mampu berdisiplin, kesuksesan di masa depan akan jauh lebih baik dibanding mereka yang kurang disiplin," ujarnya.


 

Mas Lindra juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater dan menjadi kebanggaan keluarga serta masyarakat.


 

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur UT Surabaya, Dr. Suparti, M.Pd., dan Kepala Salut Tuban, Dr. M. Ansori, S.Pd.i., M.M. Kegiatan ditutup dengan deklarasi mahasiswa baru terkait komitmen anti-menyontek, anti-plagiasi, dan anti-narkoba.


 

Pada akhir acara, Mas Lindra mengapresiasi peran Salut Tuban dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut.


 

"Salut Tuban telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pengembangan SDM di Kabupaten Tuban," pungkasnya. (bp).

Babinsa Desa Kertaharja Giat Kerja Bakti bersama Perangkat Desa dan Warga




Sumedang, MCE - Babinsa Desa Kertaharja Koramil 1003/Tanjungkerta Kodim 0610/Smd Sertu Endang Kustian Melaksanakan kegiatan kerjabakti pengecoran mesjid Al-jihad bersama warga bertempat di Dusun Cihaur RT 02 RT03Desa Kertaharja Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Sabtu(14/09/2024)


Pada kerja bakti tersebut melibatkan diantaranya perangkat Desa Kertaharja, Babinsa Koramil 1003/Tanjungkerta,  serta warga masyarakat sekitar masjid.


Menurut Danramil 1003/Tanjungkerta Kapten Inf Erfin Zebua mengatakan bahwa keberadaan Babinsa disamping dalam rangka membantu masyarakat dalam percepatan pengerjaan,


“Kami juga memotivasi kegotong royongan masyarakat sebagai budaya luhur Bangsa Indonesia sebagai bagian dari misi pembinaan teritorial,” ujar Danramil.


Sementara itu Dandim 0610/Sumedang Letkol Kav Christian Gordon Rambu M.Si(Han) terkait kegiatan yang dilaksanakan jajarannya tersebut, menyatakan apresiasinya


 "keberadaan kita,Personel Komando kewilayahan harus selalu dekat bersama masyarakat serta memberikan manfaat bagi masyarakat, dalam memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” tegas Dandim. (dn). 

Berita Terbaru

Kategori